Sabtu, 22 November 2014

Perkembangan Alam Pikiran Manusia

“Perkembangan Alam Pikiran Manusia”
1.   Sifat Unik Manusia
Bumi tempat manusia hidup berisi dua macam mahluk :
-      Benda bersifat anorganis (benda mati) yang tunduk pada hukum alam (deterministis).
-      Benda bersifat organis (mahluk hidup) yang tunduk akan hukum kehidupan (biologis).
Mahluk  organis memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Tumbuhan sebagai mahluk terendah memiliki perikehidupan yang sederhana. Binatang yang lebih tinggi tingkatannya memiliki perilaku yang lebih baik. Manusia sebagai mahluk tertinggi memiliki perilaku yang lebih sempurna. Namun secar umum mahluk-mahluk tersebut memiliki beberapa prinsip yang sama, antara lain, daya gerak, naluri untuk mempertahankan diri, serta untuk mengembangkan keturunannya.
Dibandingkan dengan mahluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemaunnya sangat kuat.
Umumnya dikatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
Perbedaan manusia dibanding binatang:
a.   Manusia dapat berfikir, sehingga merupakan mahluk yang cerdas atau bijaksana (homo sapiens).
b.   Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut manusia kerja (homo faber).
c.   Manusia dapat berbicara (homo longuens) sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d.   Manusia dapat hidup bermasyarakat (homo socius).
e.   Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo aeconomicus).
f.     Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemempuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama (homo religieus).

2.   Rasa Ingin Tahu
Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena rasa keingintahuannya tentang benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentamg dirinya sendiri.
-      Apa sesungguhnya (know what),
-      Bagaimana sesuatu terjadi (know how) dan,
-      Mengapa demikian (know why).
Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrosmos) maupun alam kecil (mikrosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapai, sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
          Dengan meningkatnya kemampuan mangingat dan berpikir,manusia dapat mendayagunakan pengetahuan teradahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus berlangsung sehingga terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan dewasa ini.

          Perkembangan pengetahuan lebih dipermudah atau diperlancar lagi dengan adanya tukar-menukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengatahuan berlangsung lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar