“Perkembangan ILmu Pengetahuan Alam”
Seperti
yang banyak kita ketahui bahwa ilmu alamiah adalah berkaitan dengan isi dari
jagat raya, terutama alamnya. Kita sebagai manusia yaitu mahluk hidup yang di
ciptakan oleh Tuhan sebagai mahluk sempurna di antara mahluk hidup lainnya,
kita haruslah mengerti dan memahami apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup
kita, terutama alam kita yang sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup
kita.
Untuk
mengatahui dan memahami ini semua,kita setidaknya harus mengerti tentang Ilmu
pengatahuan alam atau biasa kita sebut dengan IPA. Inilah ilmu yang akan
menuntun kita untuk memahami karakteristik alam dan gejala-gejalanya.
a. Pada
Zaman Kuno percobaan hanya bisa
mengamati dan membeda-bedakan saja dan hasil percobaannya hanya bersifat trial/spekulatif
dan error. Semua pengetahuan pada zaman kuno hanya diterima apa adanya, blum
ada usaha untuk mencari asal usul kebenaran tentang suatu kejadian. Dan pada
akhirnya manusia mulai bisa membaca, menulis dan berhitung. Ketika itu manusia
mulai mencatat secara rapi dan tertib dengan terus menerus atas hasil percobaan
mereka.
b. Zaman Yunani Kuno,
yaitu di Yunani di wilayah Eropa, orang-orang Yunani menimba ilmu dengan cepat
dari orang-orang wilayah Timur dan kemudian dilakukan penyempurnaan atas terjadinya
segala sesuatu.
1. Thales
(624-548 SM)
Dia
adalah ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Dia
dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam semesta dan
segala isinya. Dan pendapatnya adalah bahwa segala sesuatu berpangkal pada air.
2. Phytagoras
(580-500 SM)
Seorang
ahli matematika yang mengemukakan bahwa unsur itu bukan hanya air saja,
melainkan terdapat 4 unsur lainnya, yaiitu air, tanah, udara, dan api. Dia juga
adalah orang yang memperkenalkan bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah
segitiga siku-siku = jumlah kuadrat panjang kedua siku-sikunya (a2 +
b2 = c2).
3. Socrates
(470-399 SM)
Dialah
orang yang dianggap sebagai tonggak dari sejarah ilmu pengetahuan Yunani karna
sejak Socrates ini banyak penyelidikan yang dilakukan terhadap pengetahuan yang
menyangkut kehidupan manusia yang sebelumnya hanya melakukan penyelidikan yang
menyangkut pada alam. Hasil pemikiran Socrates dihimpun Plato, diantaranya
tentang logika, yaitu adanya mayor, premis mayor, dan conclusion.
4. Leucipus
dan Demokritos (460-370 SM)
Yaitu
penemu teori atom, yang berpendapat bahwa zat memiliki bangun butir dan segala
zat terdiri dari atom yang sifatnya tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat
diubah-ubah. Atom memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Segala zat
berbeda dalam jumlah dan susunan atom. Semua perubahan yang terjadi pad benda
adalah akibat dari penggabungan dan penguraian atom menurut hukum sebab akibat.
5. Aristoteles
(384-322 SM)
Berpendapat
bahwa unsur ada 5, yaitu air, udara, tanah, api, dan eter (quint essentia)
yaitu senyawa organik yang berasal dari air. Eter tidak dapat berubah menjadi
unsur lainnya.
6. Archimedes
(287-212 SM)
Seseorang
ahli matematia, fisika dan mekanika yang sudah menggunakan cara empiris yang
didasarkan pada pengalaman dan percobaan. Dia menemukan bahwa benda terapung di
air akan kehilangan berat sesuai dengan berat air yang terdesak.
c.
Zaman
Pertengahan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Zaman
Alkimia (abad 1-2)
Penemuan
unsur baru;
- Air
raksa : logam yang mudah menjadi
uap
- Belerang : mudah terbakar dan memberi nama
- Garam : tidak dapat terbakar dan bersifat
tanah
2. Zaman Latrokimia
1. Al-Khowarizmi
(780-850 M)
Ahli
aljabar dan aritmatika yang memperkenalkan asas algorisme, yaitu nilai angka
menurut tempatnya; satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya dan menjadi
dasar sistem desimal.
2. Niarizi (wafat
th. 922 M)
menulis
buku tentang cuaca, iklim dan pengetahuan tentang bintang.
3. Ar-Razi (866-909)
Tokoh
kedokteran dan kimia yang dikenal sebagai Rezes, adalah pendiaknosa pertama
penyakit cacar dan penemu air raksa.
4. Ibn Sina (980-1037 M)
Tokoh
kedokteran yang dikenal sebagai Avicena adalah pencipta buku Al-Qanun fi’ith
Thibb (pedoman kedokteran) yang banyak dipergunakan di dunia kedokteran.
5. Ibn Baithar (wafat 1248 M)
Dikenal
dengan nama Alpetragius yang seorang ahli tumbuh-tumbuhan jenis obat-obatan.
Yang mengemukakan 1400 ramuan obat (300 temuannya sendiri, 200 ramuan
tumbuh-tumbuhan).
6. Al-Ashama’i (740-828 M)
Yaitu
sarjana ilmu hewan.
d. Zaman Modern, adalah
zaman dimana kesimpulan atas segala sesuatu mulai banyak didapat walaupun masih
diwarnai dengan cara berfikir mistik.
Tokoh-tokoh
pada masa ini :
1) Evangelista Torricelli (1588-1674 M)
Seorang
ahli fisika dan ilmu pasti yang berhasil menemukan termometer.
2) Antonio Laurent Lavoisier (1743-1749)
Pelopor
di bidang kimia yang menemukan hubungan zat asam dan udara dalam pembakaran,
dan menemukan sifat asam dan basa dalam suatu zat.
3) Antony van Leuwenhoek (1632-1723 M)
Seorang
ahli biologi sebagai orang yang pertama
kali dapat melihat bakteri dengan pembesaran 270 kali dengan menggunakan
mikroskop hasil karyanya.
IPA
Klasik dan IPA Modern
a.
IPA
Klasik
Dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional, berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri
semata, meskipun ada kreasi namun hanya merupakan tiruan dari keadaan alam
sekitar.
Pakar
fisika membedakan antara fisika klasik dan modern sebagai berikut:
Fisika Klasik
terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan
perkembangan pengamatan:
1. Dinikmati
langsung; gerakan benda dalam mekanika
2. Penglihatan
dengan teori cahaya
3. Pendengaran
suara
4. Indra
rasa thermodinamika
5. Listtrik
magnet.
Dari
sini pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalam computed temografi
(CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X. Magnetic Resonance Imaging
(MRI) untuk deteksi tumor, dan sebagainya.
Fisika Klasik secara umum, sebagai contoh dapat
digambarkan dalam pembuatan tempe dan ragi tape. Meskipun hanya didasarkan
pengalaman, tanpa disadari para pembuat tempe dan ragi tape telah berkecimpung
dalam mikrobiologi, mikrologi dan ilmu fisika yang mendasari. Pembuatan gula
kelapa juga merupakan proses fisika dan kimia yang telah tinggi tingkatnya.
b.
IPA
Modern
IPA modern muncul
berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaruan yang
berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan
ikan, buah-buahan, dan sebagainya yang berkaitan dengan fisika, kimia, biologi,
biokimia dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA Modern.
Fisika Modern merintis
dimulainya IPA modern yang berkaitan dengan ditemukannya teori relativitas dari Einstein (1905),
diikuti oleh teori radiasi oleh Mark
Planck (1910). Sinar x oleh Rontgen
(1923), juga teori kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti dan
pertikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh teknologi nuklir adalah
teknologi modern yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran, transportasi,
angkatan bersenjata, dan berbagai bidang penelitian yang berkaitan dengan
disiplin ilmu yang lain.
IPA Modern diperoleh atas
dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian
berkali-kali, sehingga diperoleh ilmu yang mantab, baik untuk terapan maupun
ilmu murni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar